Prodi S1 dan S2 PPKn FIS UNP Undang Prof. Anna M. Gade dari University of Wisconsin-Madison USA

Prodi S1 dan S2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) FIS UNP menggelar kegiatan Visiting Professor bertajuk “Muslim Environmental Ethics and Ecological Citizenship” dengan menghadirkan Prof. Anna M. Gade dari University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Acara ini berlangsung dengan dihadiri Ketua Prodi S2 Prof.Dr. Al Rafni, M.Si Ketua Program Studi IAI, Dr. Al Furqon, dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Afriva Khaidir, MAPA., Ph.D. serta. Acara ini juga dihadiri oleh dosen dari Program Studi PPKn dan IAI. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

Ketua Prodi PPKn, Dr. Junaidi Indrawadi, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Prodi S1 dan S2 PPKn dalam memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan akademik serta memperkaya kajian ilmiah di lingkungan kampus.

Tiga Isu Utama dalam Etika Lingkungan Muslim

Dalam paparannya, Prof. Anna M. Gade mengangkat tiga isu utama yang menjadi perhatian dalam kajian etika lingkungan Muslim. Isu pertama adalah multispecies, yang membahas interaksi dan hubungan manusia dengan makhluk lain dalam perspektif Islam. Islam menekankan bahwa keberadaan manusia tidak terlepas dari keseimbangan dengan spesies lain, yang juga memiliki peran dalam ekosistem.

Isu kedua adalah rights of nature, yaitu hak-hak alam sebagai bagian dari sistem hukum dan etika Islam. Konsep ini menegaskan bahwa alam bukan hanya sekadar sumber daya yang dieksploitasi, tetapi memiliki nilai intrinsik yang harus dihormati dan dilindungi. Islam mengakomodasi hak-hak ini melalui berbagai mekanisme, seperti hutan wakaf dan zakat lingkungan, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekologi dan kesejahteraan bersama.

Isu ketiga yang dibahas adalah environmental justice, atau keadilan lingkungan yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Dalam Islam, keadilan tidak hanya berlaku bagi manusia, tetapi juga bagi lingkungan. Prinsip ini tercermin dalam ajaran Islam yang mengutamakan kepentingan umum (maslahat) dalam pengelolaan alam, serta konsep maqashid syariah yang menekankan keseimbangan dan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan.

“Etika lingkungan dalam Islam tidak hanya berbicara tentang masa kini, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya hingga akhirat. Dalam tradisi Islam, hubungan manusia dengan lingkungan memiliki konsekuensi spiritual,” ujar Prof. Gade.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa etika Muslim dalam pengelolaan lingkungan berbeda dengan pendekatan sekuler. Konsep hak atas alam dalam Islam berbasis komunitas dan telah diakomodasi dalam sistem hukum Islam jauh sebelum konsep serupa berkembang di Eropa. Contohnya adalah mekanisme seperti hutan wakaf dan zakat, yang berbasis pada prinsip maslahat atau kepentingan umum.

Diskusi yang berlangsung interaktif ini dipandu oleh Rika Febriani, M.Fils yang sekaligus sebagai inisiator kegiatan ini. Sementara itu, peserta dosen-dosen menambahkan bahwa Islam merupakan panduan sempurna dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menjaga keseimbangan ekologi.

Melalui kegiatan Visiting Professor ini, Prodi PPKn berharap dapat memperkaya wawasan akademisi dalam memahami etika lingkungan dari perspektif Islam. Selain itu, diharapkan kajian ini dapat mendorong lahirnya berbagai penelitian dan inisiatif akademik yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan berbasis nilai-nilai kewarganegaraan dan Islam (ZFL).